Climate Action on the Ground
What is in a Species? – Frog Discoveries and Conservation
Known as "Frogman of India", Professor Sathyabham Das Biju is one of the world's leading amphibian experts who has described over 80 new amphibian species, eight new genera, and two new families. An open general lecture has been held with Prof. S. D. Biju as the main speaker on March 18, 2017 in Kampus UI Depok. The lecture also featured Prof. Jatna Supriatna (chairman of RCCC UI) and Dr. Mirza Dikari Kusrini (Bogor Agriculture University) as speakers.
Road Transport Emission in Indonesia
What is in a Species? – Frog Discoveries and Conservation
2016 UN SDSN Awards
The third annual awards for the best creative sustainable ideas in Indonesia awarded by United in Diversity (UID) and United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN).
Does your creativity sustainable enough?
Who can apply?
- Indonesia-based organizations and individuals.
- Working on unique solutions to a significant social/environmental problem.
- Can demonstrate some measure of success.
- Has long-term financial/organizational/ environmental sustainability.
Pemutaran Film dan Diskusi
Indonesian Climate Change Crisis
Dalam beberapa bulan terakhir ribuan titik kebakaran hutan menyala di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya Pulau Sumatera dan Kalimantan, menyebabkan polusi karbon besar-besaran, kematian karena ISPA, menghancurkan habitat serta mendorong orangutan dan satwa langka lainnya semakin dekat pada kepunahan. Tekanan untuk menyelesaikan masalah tata kelola kehutanan dan menangani kebakaran hutan semakin meningkat bersamaan dengan persiapan Indonesia untuk mendiskusikan komitmen perubahan iklimnya dalam COP 21 UNFCCC di Paris bulan Desember ini. Kuliah umum ini membahas berbagai tantangan dan kesempatan yang dihadapi Indonesia untuk mengatasi masalah kebakaran hutan.
Indonesian Climate Change Crisis: Opportunities and Challenges
Kuliah umum terkait dengan krisis perubahan iklim dan kebakaran hutan telah diadakan di Ruang 5B Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Depok. Kuliah umum ini menghadirkan Dr. Erik Meijaard (Borneo Future), Dr. Sunaryo (RCCC Universtitas Indonesia), Dr. Ian Singleton (Sumatra Orangutan Conservation Program), Andhyta F. Utami (WRI) dan T. M. Zulfikar ( Yayasan Ekosistem Lestari) sebagai narasumber.
Dalam beberapa bulan terakhir ribuan titik kebakaran hutan menyala di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya Pulau Sumatera dan Kalimantan, menyebabkan polusi karbon besar-besaran, kematian karena ISPA, menghancurkan habitat serta mendorong orangutan dan satwa langka lainnya semakin dekat pada kepunahan. Tekanan untuk menyelesaikan masalah tata kelola kehutanan dan menangani kebakaran hutan semakin meningkat bersamaan dengan persiapan Indonesia untuk mendiskusikan komitmen perubahan iklimnya dalam COP 21 UNFCCC di Paris bulan Desember ini. Kuliah umum ini membahas berbagai tantangan dan kesempatan yang dihadapi Indonesia untuk mengatasi masalah kebakaran hutan.
UN SDSN National Workshop
Currently, most of citizens live in the city. More than 3.5 million people occupy only 2% of the earth’s land, but account for 60 – 80% of energy consumption and 75% of carbon emissions. The number of population in urban ares will rapidly increase by almost 60% in 2030. Along with global trends, urbanization in Indonesia rose slightly from 42% in 2000 to 52% in 2013 which created challenges such as low funding to ensure basic public services, energy efficiency, pollution, transportation, water availability, food security, and waste management. There are three basic needs of sustainability on urban development in island and coastal environment that will be discussed in SDSN National Meeting 2015: clean water, food security, and waste management. Clean water is a vital needs of living. However, clean water still become expensive natural resource in some island and coastal environment.